Kamis, 07 Juli 2011

VISI DAN MISI BALAI

VISI BALAI
MENJADI BALAI PERBIBITAN TERNAK DOMBA YANG UNGGUL GUNA MENDUKUNG PENCAPAIAN VISI DAN MISI DINAS PETERNAKAN PROPINSI JAWA BARAT 2010








VISI DINAS PETERNAKAN
MENJADI ASELELATOR DALAM PERWUJUDAN JAWA BARAT SEBAGAI PROVINSI TERMAJU DI INDONESIA PADA BIDANG PETERNAKAN TAHUN 2010








MISI BALAI

1. MENYELENGGARAKAN PENGELOLAAN PERBIBITAN TERNAK DOMBA SECARA PROFESIONAL DALAM MENGHASILKAN BIBIT TERNAK DOMBA YANG BERKUALITAS

2.
MENDORONG DAN MENGEMBANGKAN PERBIBIT AN TERNAK DOMBA YANG TUMBUH DI PEDESAAN

3.
MEMBERIKAN FASILITAS PENGGUNAAN PRASARA
NA DAN SARANA PERBIBITAN DALAM PENGEM-
BANGAN KERJASAMA TEKNIS DAN PENINGKATAN
SUMBER DAYA MANUSIA

PROFIL SUB UNIT PELAYANAN PENGEMBANGAN PERBIBITAN TERNAK DOMBA TRIJAYA KABUPATEN KUNINGAN

Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba (SUPPTD) Trijaya Kab.Kuningan didirikan pada tahun 1987 oleh Gubernur Jawa Barat pada saat itu Bapak Yogie S.Memet dengan nama SPTD (Stasiun Pengembangan Perbibitan Ternak Domba). Pada akhir tahun 2009 sesuai dengan Keputusan Gubernur No. 113 SPTD berubah nama menjadi SUPPTD Trijaya Kuningan,yang merupakan Sub Unit dari UPTD Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Margawati Garut Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat.
Sub Unit PPTD Trijaya Kabupaten Kuningan terletak di Kaki Gunung Ciremai tepatnya di Desa Trijaya Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan . Sub UPPTD berdiri di sebuah lahan sewa seluas 18,235 Ha. Lahan tersebut adalah tanah pengangonan milik Desa Trijaya yang disewa oleh Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat .
Suhu di Sub UPPTD Trijaya adalah sebesar 23 – 32 derajat celcius, dengan ketinggian tempat 500 meter dari permukaan laut, jenis tanah latosol tekstur tanah lempung berpasir , ph tanah netral yaitu 6-7 ,curah hujan 1.700 – 2.000, kelembaban 70 – 80 %, dengan kemiringan lahan 0 0 – 15 0 .
Saat ini ternak domba yang kami miliki sebanyak 900 ekor terdiri dari 4 bangsa/ras domba yaitu :
1. Katahdin
Domba ini merupakan domba penghasil daging yang berasal dari daratan Eropa dan dikembangkan di Amerika Serikat.Domba ini merupakan hasil persilangan dari 3 jenis domba yaitu domba St.Croix >< Domba Sufollk >< Domba Shire (KHSI 1990). Ciri-ciri domba ini adalah : a. Warna bulu bervariasi, terkadang putih tetapi ada juga yang berwarna coklat. b. Pada jantan dan betina tidak bertanduk, walaupun terkadang ada domba katahdin pejantan yang bertanduk. c. Bobot badan betina dewasa apabila dipelihara dengan baik dapat mencapai 60 -80 kg. d. Bobot badan janatn dewasa apabila dipelihara dengan baik dapat mencapai 90 – 125 kg. 2. Domba Dorper Domba ini merupakan hasil pedaging,berasal dari Afrika Selatan, mulai dikembangkan pada tahun 1930. Domba ini merupakan hasil persilangan dari domba black Head Persian >< Domba Dorset Horn. Adapun ciri-cirinya adalah : a. Tidak bertanduk pada jantan maupun betina b. Tidak memiliki ekor baik pada jantan maupun betina c. Bulu pada kepala berwarna hitam (Dorper) tetapi ada juga yang berwarna putih (White Dorper) d. Memiliki sifat keibuan yang baik e. Bobot badan untuk jantan dewasa antara 60-80 kg sedangkan betina dewasa antara 40 -60 kg (Henry Duploy,1992) 3. Domba Barbados Blackbelly Domba ini merupakan penghasil daging yang berasal dari pulau Barbados, Afrika ( Stephan Wildeus 1991). Ciri-ciri dari domba ini adalah : a. Bobot badan dewasa 50 kg, bobot badan jantan dewasa antara 52-57 kg. b. Warna bulu coklat kekuning-kuningan,garis hitam di bagian kaki,titik hitam di hidung,muka serta telinga dalam berwarna hitam. c. Pada pejantan memiliki rambut tebal di bagian leher bahkan sampai menutupi pundak. d. Pada jantan dan betina tidak memiliki tanduk e. Pada betina mirip rusa kecil atau antelope. 4. Domba Priangan atau Garut Domba ini merupakan hasil persilangan antara domba lokal,domba Merino dan domba ekor gemuk (kapstaad) dari Afrika Selatan(Murtidjo,1992) Domba ini mempunyai ciri-ciri : a. Bobot badan pada dewasa jantan dapat mencapai 60 – 80 kg, sedangkan pada betina 30-40 kg. b. Memiliki tanduk yang cukup besar melingkar ke belakang dengan bentuk bervariasi, pada betina tidak memiliki tanduk. c. Warna bulu bervariasi mulai dari putih,coklat Dari beberapa jenis/ras domba yang ada, memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan domba dari jenis katahdin dan Dorper adalah berat lahir jika tunggal dapat mencapai 3,5 kg – 4,8 kg dan pertambahan berat badan hariannya sebesar 125 – 150 gr/ekor/hari. Pada umur lepas sapih selama 100 hari akan mencapai Berat badan sebesar 16 – 22 kg. Kekurangan dari jenis domba ini tanduknya tumbuh lebih kecil daripada domba ras Garut. Pada Jenis domba Garut mempunyai kelebihan pada pertumbuhan tanduknya yang tumbuh melingkar sehingga nampak sangat gagah tetapi untuk pertambahan berat badan hariannya tidaklah sepesat pada ras domba Katahdin,Barbados dan Dorper. Domba Garut biasanya pertambahan berat badan hariannya adalah 75 – 90 gram/ekor/hari. Pada umur lepas sapih selama 100 hari akan mencapai berat badan sebesar 10,5 – 12,5 kg. Sub Unit Pelayanan Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Trijaya Kuningan dikepalai oleh seorang koordinator. Pegawai yang ada di Sub UPPTD Trijaya Kuningan pada saat ini adalah sebanyak 25 orang terdiri dari PNS Golongan III sebanyak 2 orang, PNS Gol. II sebanyak 5 orang dan PNS Gol. I sebanyak 7 orang dan Tenaga Harian lepas sebanyak 13 orang terdiri dari satpam 2 orang, penyabit 3 orang, pemelihara ternak 3 orang, pemelihara kebun rumput sebanyak 5 orang. Sub UPPTD Trijaya Kuningan mempunyai VISI : Menjadi balai perbibitan ternak domba yang unggul guna mendukung pencapaian Visi dan Misi Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat Tahun 2010. Sedangkan MISI Sub UPPTD Trijaya Kuningan adalah : 1. Menyelenggarakan pengelolaan perbibitan ternak domba secara professional dalam menghasilkan bibit ternak domba yang berkualitas. 2. Mendorong dan mengembangkan perbibitan ternak domba yang tumbuh di pedesaan. 3. Memberikan fasilitas penggunaan prasarana dan sarana perbibitan dalam pengembangan kerjasama teknis dan peningkatan Sumber Daya Manusia.

jenis-jenis foto domba impor dorper dan barbados

  
barbados













dorper 

dorper 

dorper










dorper